Jumat, 16 November 2012

sobat bumi


Tak terasa kuliah kimia dan masyarakat sudah memasuki minggu yang ke lima. Berarti hanya satu pertemuan lagi  saya bertemu dengan orang-orang penting di luar sana. Memasuki minggu kelima kedewasaan saya bertambah dalam mengerjakan tugas kimia dan masyarakat. Tugas kuliah kimia dan masyarakat cukup sederhana yaitu membuat esai sebanyak sepuluh halaman, spasi tunggal, jenis huruf Trebucht MS, dan ukuran huruf 11. Walaupun demikian kuliah ini memberikan ilmu yang sangat dahsyat bagi saya.
Kuliah ini sempat membuat entropi kehidupan saya meningkat, sangat menghabiskan waktu, penuh kesibukan apalagi setiap malam Jumat setidaknya segelas kopi pahitNescafe dan sebungkus biskuit gurih harus tersedia di depan meja komputer saya. Setiap malam Jumat saya harus begadang ataupun tidak tidur sama sekali demi menghasilkan 10 lembar resume kuliah. Buat saya itu adalah sebuah keuntungan dan bukan kerugian apalagi saya belum terbiasa belajar menulis dengan baik.
Tulisan saya dapat dibedakan dari tulisan yang lainnnya yaitu tidak dapat dibedakan mana subjek,predikat dan objeknya. Tetapi hal tersebut saya rasa wajar saja, karena merupakan proses belajar. Sama dengan kuliah kimia dan masyarakat yaitu berguru kepada orang-orang yang sudah berpengalaman dan ahli dalam bidangnya. Saya sangat beruntung sekali.
Pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2009 kuliah kimia dan masyarakat diisi oleh seorang tamu yang sangat istimewa. Saya tidak percaya bahwa kuliah pada hari itu akan disi oleh seorang pejabat penting. Pada hari itu kuliah diisi oleh Dr.-Ing. Evita H. Legowo Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM).
Dr.-Ing. Evita H. Legowo lahir di Sragen, pada tanggal 3 November 1951, lama bekerja di bidang penelitian dan pengembangan teknologi minyak dan gas bumi. Untuk energi alternatif mempunyai pengalaman di bidang penelitian bahan bakar nabati, baik itu bioetanol ataupun biodiesel sejak tahun 1991. Kepala Pusat Penelitian pertama di bidang energi alternatif DESDM. Lulusan pertama angkatannya (1970) dari Departemen Kimia ITB pada Februari 1974; memperoleh gelar Doktor.-Ing. Kimia Minyak Bumi dari Technische, Universitaet Clausthal Jerman pada Februari 1991. Sekarang beliau menjabat Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM).
Dalam kuliahnya beliau mengambil tema tentang kebijakan energi nasional dan kebijakan sub sektor minyak dan gas bumi. Beliau menerangkan potensi minyak dan gas bumi di Indonesia sebagai penyokong ketahanan energi. Beliau juga menerangkan tentang potensi berbagai energi alternatif yang bisa dikembangkan sekaligus pengganti minyak bumi. Terakhir beliau menerangkan tentang kebijakan yang diambil pemerintah terhadap produksi minyak dan gas bumi menuju kesejahteraan rakyat.
Dalam resume ini saya akan membahas mengenai bagaimana memanfaatkan potensi kekayaan bangsa Indonesia yang ditujukan untuk mencari energi alternatif selain bahan bakar minyak dan gas. Menurut saya akan menjadi masalah di kemudian hari apabila pasokan energi tidak terpenuhi, krisis energi akan mendorong ke jurang kehancuran suatu bangsa.
Setelah semua potensi energi yang kita miliki dipaparkan dengan segala kelebihan dan kekurangannya maka selanjutnya saya akan menjelaskan bagaimana pelaksanaannya. Hal tersebut berkaitan sekali dengan peran serta pemerintah  sebagai pengambil kebijakan dan masyarakat sebagai objek kebijakan pemerintah.
Pembahasan yang pertama saya akan menerangkan tentang pentingnya energi dalam kehidupan kita. Menurut saya energi sudah termasuk kebutuhan primer, artinya kebutuhan ini sangat penting sekali bagi keberlangsungan hidup. Untuk sekarang ini energi bisa disejajarkan dengan kebutuhan akan air dan makanan. Bisa dibayangkan bagaimana pentingnya makanan dan air bagi keberlangsungan hidup, kebutuhan energi pun  mempunyai  posisi seperti itu.
Dalam kuliahnya Bu Evita menjelasklan tentang pentingya ketahanan energi  sebagai salah satu aspek yang berperan dalam menjaga ketahanan nasional. Ketahanan  nasional akan  tercapai apabila semua faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat terpenuhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional adalah ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial dan ketahanan budaya. Dalam hal ini energi sangat mempengaruhi kempat faktor penentu tersebut.
Kita dapat mengambil contoh dari kebijakan pemerintah yang menaikan harga minyak beberapa bulan yang lalu. Pemerintah terpaksa menaikan harga minyak pada waktu itu karena harga minyak dunia  melambung tinggi. Kebijakan pemerintah dengan menaikan harga minyak pada waktu itu bertujuan untuk menyelamatkan devisa negara dan sekaligus menjaga ketahanan ekonomi.
Tapi efek yang ditimbulkannya pun  tidak kalah hebat. Hampir saja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jatuh pada waktu itu  yang diakibatkan oleh unjuk rasa anti kenaikan BBM yang dilakukan oleh masyarakat dan mahasiswa. Ketahanan politik menjadi goyah  pada waktu itu hanya karena kenaikan harga BBM. Akibat yang tak kalah hebatnya lagi adalah ketahanan sosial pun menjadi goyah. Akibat kenaikan harga BBM itu maka angka kemiskinan  meningkat, banyak usaha kecil yang gulung tikar dan  para pekerja di-PHK untuk mengurangi beban perusahaan.
Dari contoh diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ketahanan energi itu sangat penting bagi kehidupan kita dan menjadi salah satu aspek yang menjaga stabilitas nasional. Tanpa ketahanan energi suatu negara akan kacau karena pilar pentingnya hilang. Oleh karena itu, pemerintah harus sadar tentang pentingnya energi untuk menjaga stabilitas nasional.
Sekarang dan beberapa tahun yang akan datang bangsa Indonesia masih tergantung pada bahan bakar minyak dan gas.  Bahan bakar minyak dan gas bumi masih menjadi primadona untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi di Indonesia. Energi yang berasal dari minyak bumi ini digunakan untuk pembangkit tenaga listrik, menjalankan industri dan memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Ketergantungan terlalu banyak terhadap bahan bakar fosil akan menjadi ancaman suatu saat nanti apabila kita tidak segera menemukan energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. Sebagaimana kita tahu bahwa bahan bakar fosil ini merupakan energi yang tidak terbaharukan, artinya kalau suatu saat nanti bahan bakar ini habis maka diperlukan berjuta-juta tahun untuk diproduksi kembali.
Oleh karena itu melihat betapa rentannya kebutuhan akan energi maka mulai sekarang kita harus mencari energi kandidat yang terbaik untuk mengganti bahan bakar fosil. Energi pengganti yang bisa dimanfaatkan atara lain energi nuklir, biodiesel dan biomassa. Kenapa hal tersebut dipilih oleh penulis, alasan utamanya adalah karena kita mempunyai kekayaan alam yang melimpah dan cocok di kembangkan di Indonesia.
Dalam hukum kekekalan energi yang pertama dikatakan bahwa energi adalah kekal, artinya energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan  tetapi dapat diubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Dalam hal ini penulis mengambil kesimpulan bahwa semua benda itu mempunyai potensi energi. Tetapi bagaimana kita mengubah potensi menjadi bentuk energi dari suatu benda maka hal tersebut merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
Misalkan saja kita ambil suatu contoh sederhana. Pada suatu saat tertentu kita terdesak memerlukan energi untuk memasak sedangkan bahan bakar minyak dan gas sudah habis. Keadaan kita pada waktu itu sedang terdesak dan harus secepatnya mendapatkan energi. Bagaimana sikap kita seharusnya?. Karena keadaan kita terdesak pada waktu itu maka kita harus memanfaatkan potensi benda-benda yang ada di sekeliling kita untuk dijadikan sebagai sumber energi.
Misalkan saja kandidat yang terbaik setelah kita mencari bahan-bahan tersebut kita menemukan sebuah  kursi yang terbuat dari kayu di sekitar dapur kita.  Dengan mengetahui potensi yang ada pada kayu tersebut maka kita bisa memanfaatkan kursi tersebut sebagai kayu bakar. Menurut saya strategi untuk mencari energi alternatif, contoh ekstrimnya seperti itu.  Jadi strategi dalam mencari energi alternatif menurut saya adalah bagaimana kita memanfaatkan semua potensi dari sumber daya alam yang ada untuk diubah menjadi bentuk energi yang efektif dan efisien.
Potensi sumber daya alam yang digunakan sebagai energi alternatif  pengganti minyak bumi di Indonesia cukup banyak. Diantara kandidat yang bisa digunakan sebagai energi alternatif dalam resume ini saya akan menyarankan penggunaan energi nuklir, biodiseldan biomassa. Saya akan membahas satu persatu dari energi alaternatif yang saya usulkan kemudian dipilih mana yang menjadi kandidat terbaik. Saya menggunakan beberapa sumber baik dari internet ataupun buku dalam menerangkan tentang potensi yang berasal dari energi alternatif tersebut.
Untuk kandidat yang pertama saya akan membahas mengenai potensi dari nuklir sebagai energi pengganti minyak bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar